Anugerah Dari Tuhan
Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.
Selawat dan salam ke atas junjungan mulia Muhammad sallallaahu ‘alayhi wa sallam penghulu anbiya’ dan para rasul.
Di manakah kamu meletakkan tujuan?
Pada ganjaran material?
Atau,
Dalam kemasyhuran yang disebut-sebut?
PENGHARGAAN DARI MANUSIA
Tiga hari berturut-turut, saya mendapat penghargaan anugerah daripada 3 orang rakan blogger. Mereka adalah pemilik blog WACANA, ASLIH NAFSAKA WAD’U GHAIRAKA dan DEVOTEE. Alhamdulillah, terima kasih saya ucapkan kepada mereka.
Saya berharap penghargaan-penghargaan ini akan menjadi pendorong untuk saya dan semua sahabat yang lain untuk kita bergerak menuju jalan yang di hujungnya terletak redha Sang Pencipta.
Terus terang saya katakan, blog saya ini tak ada apa untuk dibanggakan jauh sekali untuk diberikan anugerah. Semua susun atur, catatan saya dan link bahan-bahan lain yang saya lampirkan di sini langsung saya tidak tahu sama ada amalan saya itu dipandang di sisi-Nya.
Benar-benar saya tidak tahu. Berpuluh-puluh artikel, beratus-ratus ayat, dan beribu-ribu perkataan yang saya tulis, tiada satu pun yang saya dapat jaminan daripada sesiapa akan penerimaannya di sisi Allah.
Namun, yang saya harapkan adalah dengan usaha saya yang sedikit ini, yang saya sendiri selalu tewas dalam menetapkan niat di jalan ini, Allah tetap mengiranya sebagai amalan untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
MENCARI ANUGERAH YANG SEBENAR
HATI, itulah yang selalu kita sebut sebagai tempat dipandang Allah. Hendak memiliknya sudah terlalu sukar, memeliharanya pula jauh lebih payah.
Disebutkan sebelumnya, bahawa tempat kita mencari hati adalah dalam mengingati-Nya, dalam menundukkan diri bersolat di hadapan-Nya, dalam merenung hikmah di sebalik setiap kalam-Nya, dan dalam kita menyediakan diri ke destinasi terhampir - alam barzakh.
Kerana sukarnya mendapatkan hati ini, maka jalan memeliharanya pun menjadi lebih payah. Kalaulah mudah, pasti tidak lagi menjadi tempat yang dipandang-Nya.
Pada saya, sesiapa yang berjaya mendapatkan hatinya, dia itulah manusia yang sebenarnya beroleh anugerah. Anugerah dari Sang Pencipta yang dengan anugerah itu segala penghargaan dari yang lain jadi tidak bermakna.
Makanya, saya ingin berpesan kepada diri dan kepada semua yang dapat sampai kepadanya isi tulisan saya ini. Carilah hati, dan peliharalah hati.
Kita akan selamat dengannya.
Hati itu anugerah.
"Wahai Tuhan Kami! Utuslah kepada mereka seorang Rasul dari kalangan mereka sendiri, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayatMu (firmanMu) dan mengajarkan mereka isi kandungan Kitab (Al-Quran) serta Hikmat kebijaksanaan dan membersihkan (hati dan jiwa) mereka (dari syirik dan maksiat). Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana." Surah Al-Baqarah ayat 222
assalamualaikum...hai naim:)
smartnya gambar kt tepi pantai nie,,hihih,,,bicara bab hati plak,,memang menarik tetapi perlu berfikir,,hihihi
Setiap hati yang dilahirkan telah tertanam dengan benih untuk mencapai keunggulan hidup. Tetapi benih itu tidak akan tumbuh seandainya tidak dibajai dengan keimanan dan ketaqwaan.
Ambillah waktu untuk berfikir, itu adalah sumber kekuatan. Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahsia dari masa muda yang abadi. Ambillah waktu untuk berdoa, itu adalah sumber ketenangan. Ambillah waktu untuk belajar, itu adalah sumber kebijaksanaan. Ambillah waktu untuk mencintai dan dicintai, itu adalah hak istimewa yang diberikan Tuhan. Ambillah waktu untuk bersahabat, itu adalah jalan menuju kebahagiaan. Ambillah waktu untuk tertawa, itu adalah musik yang menggetarkan hati. Ambillah waktu untuk memberi, itu adalah membuat hidup terasa bererti. Ambillah waktu untuk bekerja, itu adalah nilai keberhasilan. Ambillah waktu untuk beramal, itu adalah kunci menuju syurga.
*joooom....renung-renungkan dan selamat beramal:)